Tips Biar Traveling Ga Cuma Angan Doang
Ada temenmu model begini? Atau malah kamunya sendiri? Hayoooo… Dari jaman kuliah punya mimpi, angan, keinginan dan cita-cita untuk traveling. Entah bareng temen atau bahkan seorang diri. Tapi nyatanya, sudah beberapa tahun lewat juga masih aja jalan di tempat. Kamunya nggak ‘minggat-minggat’. Aduh Gusti, kamu mikir apa aja sih?
Terlalu banyak yang kamu pikirkan, terlalu banyak pertimbangan, dan terlalu banyak ketakutan yang singgah di otak dan hatimu. Sehingga kamu pun jadi pribadi yang sulit mengambil keputusan, akhirnya traveling cuma mandeg sebatas angan. Ijin ke atasan takut duluan, padahal cuti sudah jadi hak tiap karyawan. Kamu sudah fix terjebak di zona nyaman. Iya, traveling nggak bagus kalau keseringan. Tapi bukan berarti kamu nggak boleh melakukan. Sesekali kamu butuh melawan semua ketakutan dalam dirimu.
Kalau kamu menganggap traveling itu sebatas menyelesaikan suatu urusan dan menghilangkan penat semata, ya kelar. Kamu nggak bakal kemana-mana~
Sebab, urusan pekerjaan jarak jauh sekalipun, bisa selesai hanya mengandalkan teknologi. Menghilangkan penat? Kamu pun nggak perlu ke luar kota, luar provinsi, luar pulau, atau bahkan luar negeri. Karena traveling lebih dari sekadar itu, bukan untuk menyelesaikan masalah, urusan, atau menghilangkan stres saja. Itu memang salah satu atau beberapa manfaatnya. Hanya sedikit dari sekian banyak manfaat. Percayalah…
Lewat traveling (yang tidak keseringan), kamu akan mendapat beberapa hal yang menjadikan kamu tahu tentang bagaimana itu hidup dan kehidupan, kamu akan menjadi manusia seutuhnya. Itu kalau kamu traveling ke tempat baru, ke lingkungan dengan adat istiadat baru.
Pahami dulu dengan benar manfaatnya, niatkan dengan sungguh-sungguh dalam hati. Kalau sudah niat, apapun yang terjadi kamu tak akan mudah goyah
Kenapa selama ini travelingmu terus nggak jadi-jadi? Karena kamu nggak cukup niat, karena niatmu cuma setengah, karena kamu nggak berjuang untuk benar-benar berangkat dan melakukan. Sekarang gini, biar niatmu terkumpul banyak, kamu pahami dulu manfaatnya. Traveling ini bukan buat siapa-siapa kok, bukan biar kamu terlihat keren atau apa, tapi untuk pribadimu sendiri. Sepulangnya dari sana, kamu akan jadi pribadi yang baik dalam bersosial.
Sebab, dalam perjalanan menggunakan alat transportasi umum, kamu nggak sendirian. Selalu ada beragam orang di sekitarmu. Kecuali kamu memilih untuk diam dan tidak membuka komunikasi sama sekali. Kamu pun bisa jadi karakter yang lebih percaya diri, sederhana, berwawasan dan mengurangi banyak kebutuhan berlebihan dalam hidupmu. Niat dulu ya~
Udah? Sekarang camkan yang satu ini. Terus memelihara rasa takut menjalani petualangan, hanya akan menghambatmu mempertajam beragam skill yang berguna untuk masa depan
Sering dengar kalimat di atas tidak? Sudah, buruan buang rasa takut yang masih mendekam. Janganlah kamu tenggelam dalam ketakutan, keluarlah dan pergi menantang rasa takutmu tersebut. Ubahlah rasa gamang dan tantang dirimu sendiri, ubah jadi kekuatan demi mendapat pengalaman lebih berkesan. Sampai kapan kamu mau menunda?
Traveling itu nggak harus sendirian, kamu bisa memulainya bersama kawan. Sama sekali bukan hal susah bukan? Dengan begini, kamu pun belajar bertoleransi
Bervakansi bersama teman juga membuatmu menjauhi zona nyaman kok. Tapi kalau kamu berani melakukannya seorang diri, itu merupakan pertanda bahwa kamu benar-benar keluar dari zona nyaman, bukan hanya menjauhi. Hihiii…
Tapi ada nilai plus juga yang bisa kamu dapat saat memilih jalan bersama teman. Kamu bisa belajar toleransi pada beragam keinginan dari masing-masing individu. Hubungan persahabatan kalian pun dijamin akan lebih erat setelah melakukan traveling bersama. Masa iya kamu mau disitu-situ aja?
Sekarang tanya lagi pada diri sendiri, sejatinya apa yang jadi sumber ketakutanmu? Takut kesasar apa ketipu? Apa takut duitmu habis? Hmmmm
Semua ketakutanmu itu bisa disiasati. Kalau kamu takut kesasar, travelinglah di siang hari. Bagaimanapun, siang hari lebih terang dan aman dibanding malam. Pagi hingga sore hari adalah waktu terbaik untuk menjelajah kota, mengunjungi berbagai tempat atau museum.
Lalu, kalau takut dirampok ya jangan bawa semua uang cash, jangan pakai perhiasan. Jangan semua uang cash kamu masukkan ke dalam dompet dan dibawa kemana-mana, bawa secukupnya. Sisanya bisa kamu simpan di kamar hotel, gembok aja tasmu. Beres kan? Kuncinya jangan lupa dibawa. Jangan pernah pula kamu mementingkan gaya. Pakai baju nyaman dan usahakan tidak mencolok. Membaur saja dengan warga lokal~
Kamu cuma butuh percaya pada dirimu sendiri. Supaya jadi lebih mudah saat mengambil keputusan. Jangan ragu, ikuti instingmu!
Satu-satunya kawan yang bisa kamu percaya, terlebih saat traveling, ialah dirimu sendiri. Kalau kamu nggak percaya pada diri sendiri, yaudah kelar, runyam jadinya. Keputusan akan sangat sulit diambil karena penuh ragu, jadi percaya sama diri sendiri aja dulu. Ikuti instingmu, cuma kamu yang tahu kapan momen bagus untuk traveling. Kapan kamu harus mengajukan cuti. Ikuti naluri insting juga untuk memilah tempat yang harus dituju. Kalau kamu cuma nunggu harga murah dan cuaca bagus, kamu nggak bakal kemana-mana sampai tua!
Terakhir, just love to being alone. Bukankah manusia terlahir seorang diri dan akan mati sendiri? Yang paling penting, buka pagar diriiiii
Just love the fear guys. Setiap orang akan selalu takut sendirian, karena kita diciptakan sebagai mahluk sosial. Tapi ketika kamu terpaksa menghadapi momen sendirian, santai saja, bersikaplah setenang mungkin. Kalau bisa, ganti rasa takut itu dengan bersyukur pada kesunyian. Kamu juga nggak diharamkan kok untuk mencari teman. Bersikaplah terbuka pada semua hal, pasti ada hal-hal menarik yang mengikuti kemanapun kamu pergi. Percayalah, sepulang traveling kamu akan lebih bersyukur lagi pada kehidupan.
Jadi, gimana? Dirimu masih dipenuhi ketakutan? Masih nggak berani melangkah dan traveling kemana-mana? Ahh… kamu cupu! Hidup cuma sekali, setidaknya cobalah sekali saja traveling bersama kawan-kawan. Ya, nggak tanggung jawab juga sih kalau nantinya kamu nggak ketagihan. Hihiii….
0 komentar: