Untuk mu, Lelaki yang Aku Temani Saat Masih Nol dan Meninggalkanku Saat Sudah di Puncak
Dulu, ada seorang lelaki yang telah berulang kali melakukan kesalahannya pada ku, dia meminta ku untuk sekali lagi memaafkannya. Pada saat itu aku hanya sangat membenci nya, tapi aku tidak mau amarahku bertumpuk di hati dan menjadikan kerasnya egoku ini sebagai alasan untuk tidak memaafkannya. Maksudku, Tuhan saja maha pemaaf, kenapa aku harus sombong menjadi seorang yang tidak mau memaafkan?
Babak baru pun dimulai ketika dia dengan yakin memintaku untuk menjadikanku sebagai wanita nya. Wanitanya yang diyakini bahwa aku tidak akan pernah mengecewakannya, aku menerimanya dengan segala kekurangannya, aku yang akan selalu setia tetap bersama nya apapun yang terjadi, dan aku yang disebut sebagai calon istri yang diam-diam dia idamkan.
Kalian tau apa yang ada di pikiranku saat itu? Jujur aku pun tidak tahu pasti, karena trauma ku akan perbuatannya masih kuingat jelas. Tapi lagi-lagi, aku tidak mau menolak takdir Tuhan. Aku coba menjalani nya tanpa ada rasa khawatir karena aku hanya melihatnya yang waktu itu ingin berubah menjadi lebih baik lagi
Masih teringat jelas, saat kamu menjemputku pertama kali nya di area taman kantorku. Kamu duduk di kursi taman dengan mengenakan kemeja yang di balut dengan jaket, memarkirkan motor matic hitam di sebelahmu dan wangi itu masih aku ingat sampai detik ini. Lalu kamu pun tersenyum kepadaku masih dengan tulus. Iyah.. aku masih ingat dan terlihat jelas di kepalaku.
Hari demi hari aku jalani bersama mu penuh dengan kesederhanaan. Kesederhanaan yang bisa membuatku bahagia tanpa aku harus menjadi orang lain. Kamu pada akhirnya bisa membuatku jatuh cinta berkali-kali. Aku suka kamu yang bisa mengimbangi semua candaanku, aku suka caramu menyayangiku pada saat itu, kamu benar-benar membuatku menjadi wanita yang tidak pernah kekurangan perhatian sedikitpun.
Banyak hal yang ternyata kukagumi dari sosokmu yang baru ini. Kamu selalu berusaha untuk menjadi manusia yang lebih baik, entah itu dalam urusan pribadi ataupun karir. Kamu berubah. Semesta seakan mendukung kita untuk merayakan semua kebahagiaan sederhana yang diciptakan ini. Bukan hanya itu, restu yang di dapat dari keluarga kita menambah keyakinanku bahwa kita pasti bisa melangkah bersama di masa depan. Dan sejak hari itu, aku memutuskan untuk menjadikanmu yang terakhir di hidupku.
Kamu pasti tahu, bahwa di dunia ini tidak ada yang serta merta berjalan mulus. Semua akan, dan selalu ada rintangannya. Seperti ada kala nya kamu seringkali mengeluh padaku untuk bisa mendapatkan karir yang lebih dari saat itu, yang kamu bilang sama hebatnya seperti teman-temanmu, yang akan membuatmu,aku, dan keluargamu bangga. Yang bisa kulakukan hanyalah mendoakanmu, karena aku tahu kamu pasti bisa menjadi seperti mereka.
Sampai pada akhirnya semua doa-doa menggema di atas langit. Dengan izin Tuhan, kamu melesat bagai anak panah yang menggebu mencapai impianmu saat itu. Dan ku adalah orang pertama selain ibu mu, yang dengan bangga menyambutmu, lelaki ku yang hebat ini. Walau aku tahu ini adalah hasil kerja kerasmu, tapi aku bahagia bisa mendampingimu dari kamu yang belum menjadi apa-apa sampai saat kamu sekarang mendaki puncak. Dan aku berharap selamanya akan tetap begitu
Seiring waktu berlalu. Suatu hari, aku mendapati kamu yang begitu terlena akan nikmatnya dunia. Tiba-tiba saja kamu menjadi orang asing, tidak jarang aku beradu pendapat denganmu, kamu mejadi tidak tenang ketika aku sedikit saja mengingatkanmu. Dan yang paling menyedihkan adalah ketika waktu itu kamu pernah membiarkanmu menangis tanpa kamu berlari mengejarku.
Padahal ini baru sebentar, tapi kamu sudah berubah, sayang ?
Dan hari terburuk itu pun tiba. Hari dimana kamu bilang kamu sudah tidak lagi menyayangiku. Hari dimana kamu bilang kalau kebahagiaan kita sudah lewat. Kamu bebankan semua kesalahan padaku yang aku sendirpun tidak tahu dimana letak salahku. Hanya dalam waktu semalam. seluruh hidupku berubah. Dan lagi, aku dihancurkan seketika oleh laki-laki yang aku sayangi. Kamu meninggalkanku tanpa mengingat perjuangan kita saat memulainya.
Lihat apa yang sudah kamu lakukan? Kamu lakukan itu lagi pada ku. Dari sekian banyak orang, kenapa harus aku? Kenapa aku yang mengalami nya dan tidak orang lain?
Dan saat ini aku tersadar, kamu hanya ingin bebas melakukan apa saja dengan semua yang kamu miliki ya, termasuk mendapatkan hati wanita lain ?
*sigh
Ingatkah kamu pernah mengatakan bahwa aku adalah wanitamu yang paling baik, paling setia, paling cantik, dan yang plaing terbaik diantara siapapun itu yang pernah masuk dan tinggal di dalam hati mu?
semoga saja kamu ingat bahwa ucapan itu tidak dapat ditarik kembali sampai kapanpun.
Dear kamu. Jika kamu membaca ini, aku hanya ingin bilang . "aku sekarang jauh dan lebih baik dari sebelumnya. Aku sudah sanggup untuk menulis tentang ini. Aku malah kuatir kamu yang tidak akan baik baik saja karena aku hanya ada satu di dunia ini. Dan kamu tidak akan pernah menemukan yang seperti aku lagi.."
Mau bagaimanapun aku tidak pernah menyesali ini. Ini sudah menjadi jalan hidup yang memang seharusnya aku lewatkan bersamamu, walaupun hanya sebentar. Doakan saja aku bahagia dengan lelaki lain yang tidak akan pernah meninggalkanku karena dia mencintaiku dengan tulus, dan tidak seperti kamu.
Tertanda,
Aku yang kamu tinggalkan.
Mbak, semangat yaa. Yang mbak rasakan sama persis dg yang aku rasakan saat ini. Aku merasakan sakit sekali ketika perjuanganku yg membuatnya berhasil malah sia2 dan dia menemukan perempuan barunya. Kita perempuan harus kuat, ada Tuhan yang selalu bersma kita 😊
BalasHapus